USAI SHOLAT IED, SANTRI NURUTTAQWA PESTA DAGING QURBAN
Moment hari-hari besar Islam semisal hari raya, peringatan isra mikroj, maulid nabi dll, merupakan hari yang ditunggu-ditunggu oleh santri. Seperti biasanya, para santri pondok pesantren selalu menyambut suka cita hari-hari tersebut. Tak terkecuali dalam momen pelaksanaan sholat idul adha 1437 hijriah kali ini apalagi dalam momen sholat id diiringi dengan lantunan gema takbir sebagai bentuk pengagungan hamba kepada sang khaliq.
Dengan penuh khusyuk ratusan santri putra dan putri ponpes Nuruttaqwa menggelar sholat id secara berjamaah di masjid dan halaman masjid Nuruttaqwa pada pukul 6.30 wib dan dilangsungkan dengan pembacaan tahlil bersama usai pukul 7.30 wib. Secara serentak pelaksanaan sholat idul adha 1437 hijriah bertepatan pada tanggal 12 september 2016.
Tampil sebagai khotib H. Zainul Murtadla, M.si sedangkan imam sholat ied dipimpin oleh ust. Ridwan sutrisno. Dalam khutbah yang dibacakan, khotib berpesan agar umat islam bisa mengambil pelajaran penting dan berharga dari peristiwa qurban yang awal mula diperintahkan kepada nabi Ibrahim as untuk menyembelih putra kesayangannya yaitu nabi Ismail as.
Seperti diketahui bahwa peristiwa qurban adalah peristiwa agung yang amat luar biasa mengharukan dan tidak akan pernah ada tandingannya sepanjang sejarah. Peristiwa ini melibatkan para kekasih Allah nabi Ibrahim as, nabi Ismail as, dan siti Hajar. Secara nurani dan akal sehat orang tua mana yang tega dan bersedia menyembelih putranya sendiri. Akan tetapi dengan kesabaran siti Hajar, keikhlasan nabi Ismail serta keteguhan nabi Ibrahim maka perintah qurban pun ditunaikan. Sebagai ganti dari pengorbanan dan keikhlasan mereka akhirnya Allah swt melalui malaikat Jibril as, menggantinya dengan kambing qurban dari surga.
Usai sholat ied dilaksanakan kegiatan berikutnya adalah penyembelihan hewan qurban. Tahun ini ponpes Nuruttaqwa mendapat hewan qurban berupa satu ekor sapi dan sembilan ekor kambing. Jumlah ini lebih sedikit ketimbang tahun sebelumnya yang menyembelih tiga ekor sapi. Selesai disembelih daging qurban dibagi-bagikan kepada santri putera dan puteri serta dibagikan kepada fakir miskin masyarakat sekitar. Seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya daging yang diterima oleh santri pada malam harinya dijadikan pesta sate, penthol bakso dan lain lain. “Biasanya mereka urunan untuk beli lauk pauk buat sate atau penthol”, ujar Sutiarno sambil membagi-bagikan daging sesuai nomor urut kamar pondok. BS.