SEJARAH MADRASAH ALIYAH NURUT TAQWA
Madrasah Aliyah Nurut Taqwa adalah salah satu lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Pondok pesantren Nurut Taqwa Desa Grujugan Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso, dengan jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Lembaga tersebut mendapat ijin operasional dari Kanwil Departemen Agama Jawa Timur dengan status TERDAFTAR pada tahun 2005 dengan Nomor SK: kw.13.4/4/PP.03.2/2882/SKP/2005 dan memperoleh nilai Akreditasi B pada tahun 2007 dari BAN Propinsi Jawa Timur. Hingga saat ini MA Nurut Taqwa terus berpartisispasi untuk mencerdaskan anak didik bangsa, melalui pendidikan karakter yang berbasis kepesantrenan dan nasioalisme. Hal ini tidak terlepas dari peran pengelolah yang selalu membuka diri untuk melakukan kerja sama baik internal di kalangan pesantren maupun eksternal dengan lembaga-lembaga pendidikan pemerintah.
Merupakan suatu prestasi, berdiri MA Nurut Taqwa dari awal tahun 2003 hingga saat ini (2016) telah mengalami kemajuan siknifikan, baik kuantitas maupun kualitas. Bahkan lembaga yang sifatnya pengembangan skil dan minat siswa, mulai dikembangkan dengan mendirikan lembaga kebahasaan yaitu lembaga bahasa Inggris dan lembaga bahasa Arab. Pada awal berdiri tahun 2003-2012, MA Nurut Taqwa dipimpin oleh H Barri Sahlawi Zain, M, Si. Pada masa kepemimpinan H Sahlawi, MA Nurut Taqwa menekankan pada kuantitas dan penguatan karakter. Tahun 2012 – hingga saat ini, kepemimpinan MA Nurut Taqwa dipimpin oleh Erfan, Ma. Pada masa Erfan, penanaman karakter semakin diperkuat melalui kedisiplinan guru dan siswa. Sungguhpun demikian secara umum perkembangan siswa Madrasah Aliyah Nurut Taqwa mengalami peningkatan yang cukup signifikan ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Madrasah Aliyah Nurut Taqwa secara geografis terletak di daerah pedesaan dimana struktur masyarakat mengalami marginalisasi baik secara politik maupun secara ekonomis. Hal itu cukup berpengaruh secara timbal balik terhadap partisipasi dan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan. Di satu sisi kemiskinan dan ketidakberdayaan masyarkat menimbulkan rasa apologi terhadap dunia pendidikan sementara di sisi lain rasa apologi tersebut sangat merugikan karena kemiskinan dan keterbelakangan serta ketidakberdayaan meraka terus kian meningkat. Dalam konteks inilah berdririnya MA Nurut Taqwa menemukan momentum dan signifikansinya yaitu mengawal masyarakat dengan cara melakukan empowering dan memberikan penyadaran pendidikan sehingga mereka nantinya memiliki kesadaran yang utuh bahwa betapa pendidikan menjadi investasi jangka panjang menuju pencerahan umat.
Visi dan Misi
Visi :
“Terbentuknya insan yang beriman, berahlakul karimah, mandiri, berprestasi dan siap berkompetisi ”
Indikator Visi :
- Taat menjalankan agama Islam faham Ahlus Sunnah Waljama’ah.
- Memiliki budi pekarti yang baik,menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan sosial budaya yang berlaku di masyarakat.
- Memiliki mental berdikari dan mental kewirausahaan.
- Berkompeten dalam bidang keterampilan bahasa dan jurnalistik.
- Mampu dan siap melaksanakan tugas secara bertanggung jawab.
- Memenuhi standart kelulusan Nasional.
- Berprestasi dalam KIR di tingkat daerah.
- Peduli terhadap perkembangan kesenian dan olah raga.
Misi :
- Menerapkan prinsip dan nilai-nilai Islam di dalam dan di luar madrasah
- Menanamkan nilai-nilai moral dan budi pekerti yang luhur
- Melaksanakan pendidikan, pembelanjaan, pelatihan secara efektif dan kreatif
- Membangun budaya mandiri, disiplin, kompetitif dan kebersaman secara proporsional dan profesional
- Menjalin hubungan yang harmonis dan fungsional antara warga madrasah dengan masyarakat melalui peningkatan dan optimalisasi peran serta komite madrasah
- Mengembangkan potensi dan kreatifitas siswa dalam bidang iptek, jurnalistik, keterampilan olah raga dan seni
- Mengoptimalkan kompetensi warga madrasah dalam memberikan pelayanan kepada siswa dan masyarakat
Sarana Penunjang
- Perpustakaan
- Laboratorium Bahasa dan Laboratorium Komputer
- Laboratorium IPA
- Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
- Ketrampilan Sablon dan menjahit
- Asrama Pondok dan Asrama Bahasa
- Sarana ibadah (masjid/musholla)