Bertempat di kompleks Pondok Pesantren Nurut Tholabah Bunder Pancoran Bondowoso, RMI NU Cabang Bondowoso menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW pada hari rabu (11/01) kemarin. Acara tersebut kemudian dilangsungkan dengan rapat koordinasi dan sosialisasi program RMI bersama para pengasuh pondok pesantren se-kabupaten.
Selain dihadiri oleh seluruh pengasuh pondok pesantren se-Bondowoso dan seluruh Pengurus Cabang NU, hadir pula perwakilan dari beberapa lembaga terkait, di antaranya KH. A. Zaki Hadzik (Pw. RMI Jawa Timur), KH. DR. Khodri Arif (PP. RMI), DR. KH. Mas’ud Aly (Pc. NU Bondowoso), Bapak Husnuddin (Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai perwakilan pemerintah kabupaten), KH. Syarif (Perwakilan UINSA Surabaya), dan Tim BTN Kantor Cabang Jember.
Dalam prakatanya, Ketua RMI NU Bondowoso, KH.Barri Sahlawi Zain, MS.i menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi seluruh pondok pesantren di kabupaten yang berjuluk republik kopi itu. Tokoh muda lulusan Universitas Airlangga tersebut juga menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendorong dan mengawal seluruh program pesantren, mulai dari deradikalisasi, penguatan ke-aswaja-an, tata kelola berbasis IT hingga kemandirian ekonomi pesantren.
Saat memberikan sambutan, KH. Khodri Arif berpesan kepada warga nahdliyyin untuk tetap menjaga kesoponan, terlebih lagi kepada guru dan masyaikh NU. Tidak hanya itu, beliau juga mewanti-wanti hadirin untuk tidak serta-merta menyebarkan informasi. Kita diwajibkan kritis dan jeli. “Kita jangan terlalu gampang menyebarkan informasi dari media online atau pun grup WhatsApp tanpa check and re-check terlebih dahulu, khawatir itu berita hoak !” pungkasnya serius.
Acara dilanjutkan dengan sosialisasi oleh perwakilan dua instansi terkait pesantren dan santri. Tim BTN Jember memaparkan bahwa pihaknya telah ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk merealisasikan program sejutarumah. Mereka menyampaikan jika pengelola pesantren memiliki lahan representative dan realible untuk dibangun kompleks perumahan guru lembaganya, maka pihak BTN akan membantu mewujudkan pembangunan tersebut dengan biaya terjangkau dan asuransi ringan.
Sementara delegasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Bapak Syarif mensosialisasikan terkait beasiswa tahfidzul quran. Kuota calon penerima beasiswa tahun ini kurang lebih 90 mahasiswa. Menurutnya, tawaran beasiswa ini merupakan kesempatan bagus bagi santri yang hafidzul quran dan memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan studi ke universitas islam tetapi terkendala biaya.
Sebelum acara diakhiri, RMI Bondowoso juga mengundang trainer nasional, bapak Saefullah untuk member pelatihan entrepreneurship budidaya lele modern bekerjasama dengan BioMaxi Plus. Meski di luar ruangan hujan deras, para peserta tetap terlihat seksama dan antusias mengikuti sesi tersebut hingga usai. (anh)