Sirah Nabi – Edisi 01

Rabiul Awal atau bulan Mulud dalam istilah jawa merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad yakni bulan ketiga dalam sistem kalendrial Hijriah. Lebih tepatnya, Nabi lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau sekitar 500 tahun setelah kelahiran Nabi Isa di Mekkah yakni di perkampungan Abu Thalib.

Dilahirkan dalam keadaan yatim, ayah Nabi wafat ketika Nabi masih berada dalam buaian. yakni dalam perjalanan pulang usai berniaga ke Syam dan dimakamkan di Madinah. Setelah lahir, kakeknya, Abdul Muthollib menamai Nabi dengan Muhammad, yang kelak akan menjadi orang yang banyak dipuji serta pembimbing manusia di akhir zaman.

Tiga hari setelah diasuh oleh ibunya, Aminah, beliau diasuh oleh Tsuwaybah Al-Aslamiyah pelayan Abu Lahab. Seminggu kemudian diasuh oleh Halimah As-Sakdiyah hingga berusia 4 tahun. Diusia tersebut, Nabi didatangi oleh Malaikat kemudian dibedah Jibril untuk disucikan dari segalah sifat-sifat tercela. Pada usia 6 tahun diajak ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya, Abdullah di Madinah.

Pada perjalanan pulang, ibu Nabi sakit, tepatnya ketika masih berada di Abwa’, sebuah daerah di antara Mekkah dan Madinah. Sakit tersebut menjadi sebab beliau wafat. Beberapa orang yang pernah mengasuh Nabi selain Sayyidah Aminah adalah,

1. Tsuwaybah Al-Aslamiyah,
2. Halimah As-Sakdiyyah
3. Ummu Ayman
4. Abdul Muthollib
5. Abu Thalib

Abu Tholib adalah paman beliau sekaligus menjadi pelindung Nabi ketika beliau menyebarkan risalah. Di usia 12 Tahun, Nabi diajak pamannya untuk berdagang ke Negeri Syam, di tengah perjalanan, seorang pendeta menemui Abu Thalib dan meminta beliau untuk membawa Nabi pulang, hal ini dikarenakan pendeta tersebut melihat banyak sekali tanda-tanda kenabian dalam diri Nabi.

Kekhawatiran yang lain adalah perlakuan Bangsa Yahudi yang akan berbuat tidak baik jika mengetahui kedatangan Nabi, mengingat bangsa Yahudi mengharapkan kedatangan Nabi terakhir berasal dari bangsa Yahudi bukan Arab.