Lembaga Pengembangan Tahfidzul Qur’an(LPTQ) PP. Nurut Taqwa adakan MUNAQOSAH II pada hari Jum’at (09/11/2018) di mushallah LPTQ. MUNAQOSAH II ini merupakan agenda tahunan pengurus LPTQ, guna untuk menguji hafalan para kader huffadz yang dikemas dalam bentuk lomba. Acara tersebut adalah putaran kedua dari tahun kemaren dengan mengangkat tema “Menggali Potensi Generasi Qur’ani”. Perbedaannya, tahun kemaren terdapat dua kategori lomba dan sekarang terdapat tiga kategori lomba.
Hampir seluruh elemen LPTQ hadir dalam acara tersebut, termasuk 42 santri sebagai peserta, pengurus dan panitia yang dibentuk. Ketua Panitia, Muhammad Yasin memberikan pemahaman “menghafalkan Al-Qur’an itu gampang, tergantung niatnya, maka dari itu kalian sebagai generasi qur’ani harus memiliki cita-cita untuk melestarikan Al-Qur’an” tuturnya saat memberikan sambutan. Pemahaman tersebut ditambah oleh Kepala Daerah LPTQ, Ahmad Fadil saat memberikan sambutan kedua bahwa, Al-Qur’an mudah dalam segi menghafalnya, dan sulit dalam segi penjagaannya.
Juga sempat hadir Ketua Yayasan PP.Nurut Taqwa, KH. Barri Sahlawi Zain, M.Si. memberikan arahan sekaligus membuka acara secara resmi. “Kita harus merasa senang telah menjadi generasi qur’ani, dan ketika sudah merasa senang maka kita wajib bersyukur, baik secara pengakuan, lisan, lebih-lebih melalui perbuatan” ungkap beliau saat memberikan arahan.
Beliau juga sempat mengutip maksud salah satu hadits nabi, bahwa barang siapa yang diberi kemampuan, anugerah untuk membaca dan memahami Al-qur’an. Akan tetapi masih menganggap orang yang diberi banyak harta lebih utama dari dirinya, maka ia telah meremehkan sesuatu yang di agungkan oleh Allah, dan telah mengagungkan sesuatu yang dianggap remeh oleh Allah. “Ini adalah syi’ar pondok pesantren yang paling dibanggakan namun ini yang paling berat” pungkas beliau.
(latifabdul)